aku pulang,
ibuku, tanahku, perempuanku
ke haribaan pangkuanmu
kepada segenap belas hatimu
engkaulah sumber semangat dalam menjalani hidup
pengorbananmu tak terganti,
walau darah mengucur dan jiwa lepas pergi,
dari raga ini.
aku pulang,
ibuku, tanahku, perempuanku
izinkan kumembasuh segala keluh
yang telah sekian lama mukim di wajahmu
membilas airmata di setiap perjalanan mendewasakanku
aku pulang,
aku pulang,
aku,
pulang
1.4.12
surga di atas langit, neraka di dasar bumi
mereka sibuk membangun menara-menara,
dan berharap menemu bahagia
: apakah tuhan ada di sana?
mabuk anggur dan pesta pora,
merayakan kebebasan dalam hingar,
hingga fajar melupakan segala kekuatiran
di bawah menara,
seorang anak kecil tenggelam dalam hujan,
kuyup gigil seluruh badan
mata terpejam,
kotak semir lusuh di pangkuan
: mungkin, hari ini jibril tak datang
teringat emak pesan terngiang
: jangan terlambat pulang dan bawa uang,
untuk tebus obat di warung sebelah
dan berharap menemu bahagia
: apakah tuhan ada di sana?
mabuk anggur dan pesta pora,
merayakan kebebasan dalam hingar,
hingga fajar melupakan segala kekuatiran
di bawah menara,
seorang anak kecil tenggelam dalam hujan,
kuyup gigil seluruh badan
mata terpejam,
kotak semir lusuh di pangkuan
: mungkin, hari ini jibril tak datang
teringat emak pesan terngiang
: jangan terlambat pulang dan bawa uang,
untuk tebus obat di warung sebelah
category :
puisi
Subscribe to:
Posts (Atom)