dering telepon meraungraung seperti ambulans yang membawa kita bergegas menjemput datangnya kematian. kematian adalah hal yang sudah pasti terjadi dan dengannya tak ada yang perlu ditakuti. oleh sebab apapun, kapanpun, dimanapun, kematian itu sama saja. pada akhirnya tubuh akan ditutup tanah dan ditandai dengan batu nisan. bagaimana dengan yang terjadi sekarang? bagaimana jika ternyata pada saat ini sebenarnya kita tidak hidup tapi sedang mati, dan dalam keadaan mati ini kita diberi mimpi seperti sedang menjalani hidup. bagaimana pula jika ternyata apa yang kita anggap sebagai mati adalah bahkan itu yang sebenarbenarnya hidup?
1.7.10
peti mati di atas kaca
peti mati di atas kaca
tanpa dupa
tanpa airmata
rangkaian kembang tanpa warna
antarkan kau ke tempat duka
disanalah seharusnya kau minta suaka
dari segala geram manusia murka
dan akan kau dapati juga akhirnya
kekal derita atau sukaria
tanpa dupa
tanpa airmata
rangkaian kembang tanpa warna
antarkan kau ke tempat duka
disanalah seharusnya kau minta suaka
dari segala geram manusia murka
dan akan kau dapati juga akhirnya
kekal derita atau sukaria
category :
puisi
kemana tak ada siapa
kau dan aku pergi bersama
kemana tak ada siapa
sebab hakikat mencintai
adalah meniadakan diri
kemana tak ada siapa
sebab hakikat mencintai
adalah meniadakan diri
category :
puisi
6.4.10
my own grave
Hari ini aku bersiap diri. Memakai setelan baju hitam dan celana panjang hitam. Bukan untuk ber-valentine, tetapi untuk datang ke acara pemakaman. Pemakaman seorang sahabat, yang sangat dekat denganku. Seorang sahabat yang mungkin tidak akan pernah dapat kutemukan lagi pada diri orang lain. Seorang sahabat yang mau menerima apa adanya diriku. Sebuah permata yang sangat berharga, di masa sekarang ketika materi menjadi sebuah ukuran suatu hubungan.
Bersama dengannya, beban yang kusandang terasa lebih ringan, hari-hari terasa lebih indah, lebih cerah. Dia yang selalu membuat aku merasa optimis dan positif, meski sebenarnya aku adalah seorang yang selalu negatif dan pesimis. Aku tak tahu, apa yang akan terjadi setelah aku kehilangan dia. Apakah aku akan terus bertahan seperti ini, apakah aku akan kembali menjadi seorang yang negatif dan pesimis?
Aku segera beranjak pergi. Bersama dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama denganku, aku berbaur. Dan ketika upacara selesai, tinggal sebuah nisan bertuliskan sebuah nama. Namaku sendiri.
Bersama dengannya, beban yang kusandang terasa lebih ringan, hari-hari terasa lebih indah, lebih cerah. Dia yang selalu membuat aku merasa optimis dan positif, meski sebenarnya aku adalah seorang yang selalu negatif dan pesimis. Aku tak tahu, apa yang akan terjadi setelah aku kehilangan dia. Apakah aku akan terus bertahan seperti ini, apakah aku akan kembali menjadi seorang yang negatif dan pesimis?
Aku segera beranjak pergi. Bersama dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama denganku, aku berbaur. Dan ketika upacara selesai, tinggal sebuah nisan bertuliskan sebuah nama. Namaku sendiri.
category :
cerita
dan bila esok tak lagi ada aku di sisimu
ketika tersadar dari lamunanmu, dan kau temui bayang semu hadirku, kenangkan semua yang terbaik yang pernah kita urakan, dari segala keruwetan persoalan. ketika membuka kedua matamu, jangan pernah menyesal dan kecewa, petik dan nikmati saja apa yang telah kita dapatkan, yang terbaik ataupun yang terburuk. dan bila esok tak lagi ada aku di sisimu, jangan takut, kau takkan selamanya seorang diri
category :
puisi
Subscribe to:
Posts (Atom)