o, wahai
kau kutuk aku dengan akal dan pengetahuan
lalu kau beri pilihanpilihan
padahal sudah kau sediakan hukuman
untuk setiap jawab yang tersampaikan
o, wahai
lalu kau beri aku perasaan
yang sebenarnya adalah ombangambing permainan
hingga aku jadi makhluk yang gamang
dalam laku perbuatan
o, wahai
aku tahu lagakmu yang purapura tak perhatian
tapi diamdiam sudah siapkan jebakan
dalam sukses dan kemakmuran
dalam tahta dan perempuan
o, wahai
terkutuklah aku dalam hidup dan matiku
yang tak pernah mampu membalas cinta-mu
1.7.10
tak ada judul
lihatlah, betapa pendek sumbu diri
hingga begitu mudah dibakar emosi
sesama saudara saling melukai
sesama warga saling menghabisi
tanah yang sudah tak lagi subur ditanami padi
menjadi lahan yang siap dipanen hasil korupsi
tak beda lagi maling kelas teri atau berat
semua sama, rakyat atau pejabat
inginnya menikmati hasil tanpa keringat
dianggap hidup di dunia tak ada kiamat
hingga begitu mudah dibakar emosi
sesama saudara saling melukai
sesama warga saling menghabisi
tanah yang sudah tak lagi subur ditanami padi
menjadi lahan yang siap dipanen hasil korupsi
tak beda lagi maling kelas teri atau berat
semua sama, rakyat atau pejabat
inginnya menikmati hasil tanpa keringat
dianggap hidup di dunia tak ada kiamat
category :
puisi
mati?
dering telepon meraungraung seperti ambulans yang membawa kita bergegas menjemput datangnya kematian. kematian adalah hal yang sudah pasti terjadi dan dengannya tak ada yang perlu ditakuti. oleh sebab apapun, kapanpun, dimanapun, kematian itu sama saja. pada akhirnya tubuh akan ditutup tanah dan ditandai dengan batu nisan. bagaimana dengan yang terjadi sekarang? bagaimana jika ternyata pada saat ini sebenarnya kita tidak hidup tapi sedang mati, dan dalam keadaan mati ini kita diberi mimpi seperti sedang menjalani hidup. bagaimana pula jika ternyata apa yang kita anggap sebagai mati adalah bahkan itu yang sebenarbenarnya hidup?
category :
puisi
peti mati di atas kaca
peti mati di atas kaca
tanpa dupa
tanpa airmata
rangkaian kembang tanpa warna
antarkan kau ke tempat duka
disanalah seharusnya kau minta suaka
dari segala geram manusia murka
dan akan kau dapati juga akhirnya
kekal derita atau sukaria
tanpa dupa
tanpa airmata
rangkaian kembang tanpa warna
antarkan kau ke tempat duka
disanalah seharusnya kau minta suaka
dari segala geram manusia murka
dan akan kau dapati juga akhirnya
kekal derita atau sukaria
category :
puisi
kemana tak ada siapa
kau dan aku pergi bersama
kemana tak ada siapa
sebab hakikat mencintai
adalah meniadakan diri
kemana tak ada siapa
sebab hakikat mencintai
adalah meniadakan diri
category :
puisi
Subscribe to:
Posts (Atom)