berada dalam ruang hampa, dinding segala penjuru mengurungku. terdiam, termangu. rantai besi di kedua tangan dan kaki, hanya bisa berdiri. aku lemas, tanpa udara. aku gelap, tanpa cahaya. hanya sisa-sisa asa yang masih terjaga, hanya isi kepala yang tetap menyala. sebuah keyakinan, kau ada di sana : untukku
No comments:
Post a Comment