suara-suara yang terdengar, membuat kegaduhan dalam telinga. hentakan musik makin liar, melepaskan segala hasrat ke udara. perlahan otak mulai melupa, akan semua kepedihan yang terasa. di tanah tempat aku dilahirkan, oleh tipu daya dan ketidak berdayaan. lalu kemanakah perginya sinar matahari pagi, ketika sang kupu enggan singgah di dahan melati. mungkin sudah terhapus segala kerinduan, tentang keperkasaan pahlawan yang telah mati ditelan keadaan. adakah pertolongan yang akan datang kemudian, lalu sang waktu akan menghilang pelan-pelan
No comments:
Post a Comment