jejak rindu yang terekam dalam memoriku, masih hangat selayak kulitmu menyentuhku. sepanjang perjalanan dan jam-jam yang berlalu, selalu ada dirimu yang berkelebat dalam anganku. aku masih selalu membangun rinduku untukmu, dari putik-putik kembang randu. sebelum habis dibakar kemarau, sebelum serak suaraku parau. aku memanggilmu dalam nafas dan doaku, menjelmalah engkau di sekejap nyataku
No comments:
Post a Comment