pagi yang basah,
nyanyian katak mengalun dari persawahan di belakang rumah
petani mulai menyemai benih padi mereka,
dan berharap hasil panen akan melimpah nantinya
lalu sekumpulan anak-anak bertelanjang dada dan kaki,
berjalan berbaris di atas pematang menuju ke kali
keriaan yang terpancar di wajah mereka,
melebihi sebungkus jajanan pasar oleh-oleh dari ibunya
kisah masa kecil kami,
adalah perjalanan yang tak akan terlupa sampai nanti
meski kini tak bersama-sama lagi,
tapi selalu saja rasa rindu menyesaki dada ini
berpuluh tahun sudah berlalu,
kota ini telah jauh berbeda daripada dahulu
tanah yang lapang menghampar luasnya,
berganti bangunan-bangunan megah di atasnya
stasiun kereta tempat kami sering bermain dan bercanda,
kini sudah menjadi terminal angkutan kota
hutan dan gunung yang ramai dengan kicau burung-burung
kini menjadi reruntuhan dan batu-batu yang berwajah murung
sudah begitu banyak yang berubah,
namun orang-orang masih saja ramah
atau mungkin menyembunyikan amarah,
dari penguasa yang serupa penjarah
No comments:
Post a Comment