30.7.13

sajak koran muria, 21 Juli 2013



KEMUNGKINAN

Sampai di suatu waktu yang tak pernah terkirakan
selalu merasa diburu oleh perkiraan
ada seribu pintu kemungkinan
tentang segala tafsir keabadian

Mereka mencari orangorang suci
menyibak kerumunan yang ada di tengah pasar
menjerumuskan prasangka dan dendam diri
seperti nyala api yang berkobar

Lalu demi apa semua yang sudah diperjuangkan
ketika perjalanan menemu akhir yang tak bisa dilewati
dan bayibayi yang terlahir dibiarkan berjalan sendiri
dengan membawa segala kutuk dan tuntutan hari depan

2.2.13

FRAGMEN PAGI

Cahaya pagi di antara pohonpohon cemara
seekor burung bertengger di pucuk dahan
angin yang berhembus penuh kesegaran
: memabukkan jiwa muda

Kupukupu bersayap pelangi terbang mengitari
pucuk melati yang merambat di atas tanah
kicauan burung bergema di segala sisi
: membuncahkan segala gairah

Dan ketika matahari mulai menghangatkan
ketika itulah mimpi menghilang perlahan
lalu kau akan berjalan dengan tegap
: segala rintang dihadapi sigap

3.2.13

GEORGI
: Lord Byron

Georgi, kau sudah cukup tahu
bahwa kau dihadirkan di muka bumi ini
dengan membawa kutukan yang pedih
dan suatu ketika nanti kau harus menebusnya

Perjalanan yang kau tempuh cukup panjang
meski dengan segala perih yang meradang
itu tak akan pernah dapat membuatmu merasa puas
sebelum segala dendam dapat terbalaskan

Georgi, satu-satunya teman yang kau punya
adalah sepi yang selama ini selalu menghantui
yang meski sering kau khianati
tak pernah ia benarbenar pergi

Kau, seperti yang selalu kau katakan
tak pernah percaya dan peduli pada takdir dan harapan
untukmu semua nasib baik dan buruk sudah dituliskan
lalu kau akan jalankan dan tinggalkan

Georgi, bahkan sampai di ujung deritamu
kau tak pernah sesali segala yang menjadi jalanmu
telah kau abaikan segala persepsi tentangmu
kau, kau adalah apa yang menjadi pikiranmu

9.2.13

MENUNGGU HUJAN

Semalam hujan kembali datang ke kotamu
kota yang pernah kauajak aku untuk singgah kepadamu
kepada seluruh cinta dan masa lalu yang kian kelam
sekelam mata gelapmu yang begitu indah

Hujan yang tak kunjung reda sampai beberapa lama
lamanya waktu yang kaubutuhkan untuk melupakan semua perjalanan
perjalanan yang tak ingin lagi kau ingat bahkan kenang
kenangan yang hitam, sehitam malam yang selalu kaupuja di tiap hadirnya

Lampu jalan yang redup dan trotoar yang basah adalah teman setia
sesetia kau jalani hidupmu dengan segala akibat yang menyertai

11.2.13

PENYIHIR

Segelas kopi dan cahaya pagi
hariharimu telah kautandai
bukan dengan pedang dan api
melainkan kertas dan sebaris puisi

14.2.13

NAIK KERETA API

Orangorang bergegas,
bertukar bau keringat
peluit kereta membawa segala ingatan,
tentang masa lalu

Perlahan roda menggilas besi,
melanjutkan perjalanan
tinggalkan kenangan dan perselisihan,
di atas meja dan ranjang

Akan kemana kita selanjutnya?
ketika di depan hanya tampak bayangbayang,
percayakan nasibmu pada setumpuk kartu dan buku doa
yang tadi kautinggalkan di depan pintu rumahmu

14.2.13

No comments:

Post a Comment