tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan dapur. tak
ketinggalan adalah ruang tamu, ruang keluarga dan mushola. demikianlah rumah
ibu didesain sedemikian rupa. untuk menampung semua kenangan dan juga residu
pertikaian, yang pernah ada di antara kami semua.
rumah yang hanya ramai ketika lebaran tiba, setelah
berbulanbulan sebelumnya seperti tak bernyawa. adalah rumah ke sekian,
sementara yang lain terpaksa ditinggalkan. agar lebih dekat dengan sanak
saudara alasannya. hanya sesekali kami kunjung ke rumah yang lain, untuk
menghirup memori yang mungkin masih membekas di dalam batin.
No comments:
Post a Comment