Showing posts with label puisi rindu. Show all posts
Showing posts with label puisi rindu. Show all posts

6.3.23

Nafas


ada yang berjejal di dalam ingatan

saling berebut ingin terlampiaskan

di tengah cuaca yang gerah 

beribu keinginan bisa menyulut amarah


meredalah reda segala kesah

segarkan tubuh ini sejenak

lepaskan penat yang tak mau beranjak

lalu lupakan setiap pilu kisah


dan bernafaslah denganku

menjadi satu dirimu


19.11.17

22.1.23

Bronis


Kaubuat kue brownies warna hitam

yang terbaik yang pernah kauhasilkan

sewaktu kau angkat ada sisa adonan

yang menempel di permukaan loyang


: sepertiku yang tak pernah bisa jauh darimu


1.3.17

30.12.16

Kepada Siapa

Kepada siapa rindu ini akan sampai
angin kemarau di antara ranting kering
rekah tabah hamburkan debu-debu
di mana segala tanya ini akan usai?

Kepada siapa rindu ini akan sampai
embun pagi bercampur rintik hujan
tanah basah dan kodok sawah
hendak ke mana terbawa risau ini?

Jika hati yang menanti sedang galau
bersegera mencari tempat bernaung
dari segala goda dia berlindung
menunggu kekasih datang menyanjung

5.12.16

Membaca Peta di Tubuhmu



berulang kali kulalui jalan yang sama
semak perdu dan belukar di pematang
serta onak duri yang menghadang

mencoba merengkuhmu adalah ujian
bagi setiap kesabaran yang kauletakkan
di sisi-sisi jalan yang ada di hadapan

namun tak pernah selesai ini perjalanan
mungkin kaulupa atau memang sengaja
tak meninggalkan isyarat atau tanda-tanda

: untuk bisa kubaca

24.11.16

Bougenville

bougenville merah jambu
di teras rumah ibu
ada semburat sendu

hujan yang lama tak datang
membawa anganangan terbang
masa silam jauh melayang

kicau burung di dahan randu
semilir angin bertiup lalu
lantunan nadanada syahdu

mungkin demikianlah rindu
tak perlu kata dan bujuk rayu
cukup kau dan aku saja yang tahu

Rumah Ibu

tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan dapur. tak ketinggalan adalah ruang tamu, ruang keluarga dan mushola. demikianlah rumah ibu didesain sedemikian rupa. untuk menampung semua kenangan dan juga residu pertikaian, yang pernah ada di antara kami semua.

rumah yang hanya ramai ketika lebaran tiba, setelah berbulanbulan sebelumnya seperti tak bernyawa. adalah rumah ke sekian, sementara yang lain terpaksa ditinggalkan. agar lebih dekat dengan sanak saudara alasannya. hanya sesekali kami kunjung ke rumah yang lain, untuk menghirup memori yang mungkin masih membekas di dalam batin.

16.11.16

Dekap

selalu saja ada yang tersisa
di antara lelap dan senyap

: percakapan kecil tanpa kata

6.11.16

Amnesia


ingatkan selalu aku
untuk tetap mencintai
di setiap saat di setiap kapan
agar tak melupakan

6.11

31.10.16

Apakah Itu Kamu, Sayangku?

menghadap matahari dari balik jendela kamar, dan bau obat [anti] nyamuk bakar yang semalaman memenuhi rongga paruparu. sisasisa embun masih terlihat di rerumput dan permukaan daun, juga terdengar kicau emprit dan burung lain bersahutan. udara pagi yang masuk melalui kisi jendela cukup menyegarkanku, sedangkan kepalaku agak sedikit pusing sebab terbangunkan karena ada suara yang memanggil dalam mimpiku. apakah itu kamu, sayangku?