menghadap matahari dari balik jendela kamar, dan bau obat [anti] nyamuk bakar yang semalaman memenuhi rongga paruparu. sisasisa embun masih terlihat di rerumput dan permukaan daun, juga terdengar kicau emprit dan burung lain bersahutan. udara pagi yang masuk melalui kisi jendela cukup menyegarkanku, sedangkan kepalaku agak sedikit pusing sebab terbangunkan karena ada suara yang memanggil dalam mimpiku. apakah itu kamu, sayangku?
No comments:
Post a Comment