Showing posts with label puisi kehidupan. Show all posts
Showing posts with label puisi kehidupan. Show all posts

11.4.17

INGATAN YANG BERJATUHAN, Sebuah Kumpulan Puisi

 
INGATAN YANG BERJATUHAN
 mungkin akan ada setumpuk penyesalan
melihat kawan yang tak sejalan
harus berpisah di persimpangan


ketika haluan sudah tidak dipertemukan
akankah tetap kaukenali nyala api kekanakan
yang terus saja mengorbit di dalam kegelapan

lalu serentak tanpa pernah kauperkirakan
ingatan berdentum keras berjatuhan
seperti bendabenda yang selalu erat kausimpan

kemudian mendadak hilang lekas,
tanpa bekas

Penulis: Yudhie Yarcho
Penyunting: Thomas More
Tebal: viii + 74 halaman bookpaper 14 x 21 cm
Cetakan Pertama: April, 2017
ISBN: 978-602-60211-9-9
Harga: Rp. 40.000

Silakan kontak Pataba Press
atau mas Beni Santoso di 0899 5675 895 (WA/SMS)

5.12.16

Membaca Peta di Tubuhmu



berulang kali kulalui jalan yang sama
semak perdu dan belukar di pematang
serta onak duri yang menghadang

mencoba merengkuhmu adalah ujian
bagi setiap kesabaran yang kauletakkan
di sisi-sisi jalan yang ada di hadapan

namun tak pernah selesai ini perjalanan
mungkin kaulupa atau memang sengaja
tak meninggalkan isyarat atau tanda-tanda

: untuk bisa kubaca

31.10.16

Apakah Itu Kamu, Sayangku?

menghadap matahari dari balik jendela kamar, dan bau obat [anti] nyamuk bakar yang semalaman memenuhi rongga paruparu. sisasisa embun masih terlihat di rerumput dan permukaan daun, juga terdengar kicau emprit dan burung lain bersahutan. udara pagi yang masuk melalui kisi jendela cukup menyegarkanku, sedangkan kepalaku agak sedikit pusing sebab terbangunkan karena ada suara yang memanggil dalam mimpiku. apakah itu kamu, sayangku?

30.10.16

Kesunyian

kesunyian ini membuatku takut
seperti akan kehilanganmu
di dalam saat-saat yang kalut
hanya denganmu bisa menenangkanku

dalam cermin kadang kulihat dirimu
tersenyum manis dan merayu
selalu kucoba untuk memelukmu
namun waktu tak pernah berpihak padaku

akan kepada siapa kusampaikan
rasa rindu yang menyesakkan dada
meski hanya bayangmu di pelukan
di sedikit masa dan kesempatan yang tersisa

9.12

28.10.16

Kekalahan

kadang aku harus memikirkan kekalahankekalahan yang
pernah kuterima, lalu menyimpannya dalam wadah kaca

agar kelak ketika nafas masih tersisa, aku dapat dengan leluasa
mengenangkannya

kemudian dengan segenap kekuatan yang ada, akan kubawa
berlari pedih perih semua

dan kusampaikan kepada engkau di sana, bahwa keadaan ini
mesti dikabarkan

tak ada lagi waktu untuk mengaduh, atau menciptakan
lariklarik kata penuh keluh

biar semua segera berlalu, seperti sang bayu menghempaskan
debu

18.4.16