Showing posts with label puisi kota. Show all posts
Showing posts with label puisi kota. Show all posts

5.12.16

Membaca Peta di Tubuhmu



berulang kali kulalui jalan yang sama
semak perdu dan belukar di pematang
serta onak duri yang menghadang

mencoba merengkuhmu adalah ujian
bagi setiap kesabaran yang kauletakkan
di sisi-sisi jalan yang ada di hadapan

namun tak pernah selesai ini perjalanan
mungkin kaulupa atau memang sengaja
tak meninggalkan isyarat atau tanda-tanda

: untuk bisa kubaca

7.9.15

Kepada Kota


mungkin aku harus berterima kasih kepadamu, yang telah memberiku udara segar untuk kuhirup saban pagi, dan kicau burung yang hinggap di rindang pohon, di sepanjang jalan menujumu.

tapi itu dulu, jauh sebelum asap knalpot memenuhi langit dengan warna hitamnya, serupa tinta mesin cetak yang tergeletak di atas meja, yang saban waktu kaupacu untuk memuaskan birahimu.

kini, hanya panas menyengat menbakar kulit yang selalu kuterima, di ujung aspal di sepanjang perjalanan pulang, tanpa sekalipun kausuguhkan minuman dingin pelega tenggorokan, setelah seharian berteriak lapang mencari penghidupan.

2015