Kehidupan kami seperti wajan di atas
tungku, panas dan berjelaga.
[Ngasem, 27/12/2020]
![]() |
google.com |
kadang aku harus memikirkan kekalahankekalahan yang
pernah kuterima, lalu menyimpannya dalam wadah kaca
agar kelak ketika nafas masih tersisa, aku dapat dengan leluasa
mengenangkannya
kemudian dengan segenap kekuatan yang ada, akan kubawa
berlari pedih perih semua
dan kusampaikan kepada engkau di sana, bahwa keadaan ini
mesti dikabarkan
tak ada lagi waktu untuk mengaduh, atau menciptakan
lariklarik kata penuh keluh
biar semua segera berlalu, seperti sang bayu menghempaskan
debu
18.4.16
di rumahmu,
kami belajar membaca
huruf dan angkaangka
lalu dengan tergesa
mencoba memaknainya
seolah yang paling bisa
namun hingga renta usia
masih saja terbatabata
: mengeja tetanda
1.9