Showing posts with label sajak religi. Show all posts
Showing posts with label sajak religi. Show all posts

9.8.18

Tak Lagi Peduli

tak lagi peduli aku 
pada semua yang mereka omongkan 
karena aku sedang mencoba 
untuk lebih menyayanginya. 

tak lagi peduli aku 
pada semua yang mereka lakukan 
karena aku sedang mencoba 
untuk lebih mencintainya.

dalam setiap nafas hidupku 
hanya satu tertuju selalu di sisinya 
dalam setiap lembar hariku 
hanya satu tertuju selalu bersamanya. 

tak lagi peduli aku 
pada semua yang mereka bicarakan 
karena memang mereka tak tahu 
begitu sangat aku mencintainya

3.9.16

Mushola

di rumahmu,
kami belajar membaca
huruf dan angkaangka

lalu dengan tergesa
mencoba memaknainya
seolah yang paling bisa

namun hingga renta usia
masih saja terbatabata
: mengeja tetanda

1.9

1.9.16

Memilah Kenangan

setiap pagi kami rajin menyambangi tetanaman yang tumbuh di belakang rumah, mengelap daun yang basah embun, sambil bercakap tentang harga sayur di pasar desa.

dengan telanjang kaki kami menapaki tanah kelahiran, dan sekaligus pemakaman. sementara cahaya menerobos di sela rumpun bambu, seperti harapan baik hari ini.

untuk sejenak lalu kami saling berpandangan, mengingat betapa jauh perjalanan yang telah dilalui. di setiap kesenangan selalu terselip kekecewaan, di setiap kebahagiaan selalu tersisa tangisan

kami tak sempat lagi memilah kenangan mana yang akan kami simpan, untuk dijadikan hiasan yang digantungkan di dinding kamar. agar nanti siapa saja akan dapat mengingat, betapa banyak cucuran darah dan keringat, yang tumpah dalam kisah ini

26.5

19.8.16

Pagi Subuh

pagi yang subuh
tubuh masih rubuh
kekasih terlelap
katakata gagap

napas satusatu
pikiran beku
kemana berlalu
jalan hendak dituju

19.8

14.11.15

Zikir Batu

batubatu yang diam
menghitam dalam gelombang
sujud di antara debur
hingga raga dan jiwa lebur
sembahyangku ini
: ketaatan diri

13.11.15