Showing posts with label kenangan. Show all posts
Showing posts with label kenangan. Show all posts

24.11.16

Rumah Ibu

tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan dapur. tak ketinggalan adalah ruang tamu, ruang keluarga dan mushola. demikianlah rumah ibu didesain sedemikian rupa. untuk menampung semua kenangan dan juga residu pertikaian, yang pernah ada di antara kami semua.

rumah yang hanya ramai ketika lebaran tiba, setelah berbulanbulan sebelumnya seperti tak bernyawa. adalah rumah ke sekian, sementara yang lain terpaksa ditinggalkan. agar lebih dekat dengan sanak saudara alasannya. hanya sesekali kami kunjung ke rumah yang lain, untuk menghirup memori yang mungkin masih membekas di dalam batin.

30.10.16

Kesunyian

kesunyian ini membuatku takut
seperti akan kehilanganmu
di dalam saat-saat yang kalut
hanya denganmu bisa menenangkanku

dalam cermin kadang kulihat dirimu
tersenyum manis dan merayu
selalu kucoba untuk memelukmu
namun waktu tak pernah berpihak padaku

akan kepada siapa kusampaikan
rasa rindu yang menyesakkan dada
meski hanya bayangmu di pelukan
di sedikit masa dan kesempatan yang tersisa

9.12

1.9.16

Memilah Kenangan

setiap pagi kami rajin menyambangi tetanaman yang tumbuh di belakang rumah, mengelap daun yang basah embun, sambil bercakap tentang harga sayur di pasar desa.

dengan telanjang kaki kami menapaki tanah kelahiran, dan sekaligus pemakaman. sementara cahaya menerobos di sela rumpun bambu, seperti harapan baik hari ini.

untuk sejenak lalu kami saling berpandangan, mengingat betapa jauh perjalanan yang telah dilalui. di setiap kesenangan selalu terselip kekecewaan, di setiap kebahagiaan selalu tersisa tangisan

kami tak sempat lagi memilah kenangan mana yang akan kami simpan, untuk dijadikan hiasan yang digantungkan di dinding kamar. agar nanti siapa saja akan dapat mengingat, betapa banyak cucuran darah dan keringat, yang tumpah dalam kisah ini

26.5

5.11.15

Pintu Terbuka

Ada yang senantiasa menganga
di kala jiwa sedang terluka
dan kaki lemah mengayun langkah
menuntun kita kemana mengarah

Pintu yang terbuka
menawarkan segala pilihan
dengan segala tuduh dan sangka
muslihat atau kebenaran

Jalan yang ada di hadapan
adalah kemudian yang menentukan
kepada siapa meminta pertolongan
ketika belenggu sudah di tangan

5.8.15

Kartu Pos dan Puisi

Lebaran kemarin, iseng saya menawarkan kepada teman di media sosial tentang siapa yang mau saya kirimi kartu pos dengan tulisan puisi. Ternyata ada beberapa teman yang merespon, sehingga pada lebaran itu saya kirimi kartu pos dan puisi buatan saya.

Setelah kartu pos diterima, respon yang diberikan rata-rata menyatakan rasa kerinduan akan suasana lampau, yang sering mendapat kiriman kartu pos atau surat. Bukan seperti sekarang, yang orang dengan mudahnya mengirimkan apapun dengan melalui media digital: email, sms, bbm, atau media sosial.