7.2.15

Mungkin

mungkin sudah garis nasib
pertemuan dan perpisahan.
air mata menetes dari langit
melahirkan kemenangan
sekaligus kekalahan.

lalu kau mulai menghitung
jarak yang mesti ditempuh.
ketika malam menjadi kian gelap
dan orang-orang telah lelap
burung mengirimkan tanda
untukmu segera pergi.

kepada siapa luka yang dalam
rapat kau sembunyikan.
penyair tua yang mabuk
sibuk menghabiskan umur
di kamar penuh buku dan debu.

7.2.15

No comments:

Post a Comment