19.11.13

Kau Tak Pernah Lagi Menulis Puisi



sejak berapa lama, awan mengabut di beranda, anakanak kecil bermain pasir hitam di halaman, sisa material pembangunan mushola di samping rumahmu

secangkir kopi hitam yang pekat, asap kretek menyamarkan kerut wajahmu, mata menerawang jauh: tak ada suara, bahkan angin tak bergerak

barangkali kau sudah lupa, untuk menangisi nyeri hidupmu, dengan sebaris puisi

10.11.13

No comments:

Post a Comment