Memanggil Angin
siapa yang bersiul di hari
siang
di tengah padang ilalang
terik mentari di atas kepala
tak terhitung lagi betapa dahaga
layanglayangku tak terbang
tak ada angin yang datang
hanya debu kapur mengusik mata
dari mesin keruk di gunung sana
tetaplah kaupanggil angin gembalaku
lalu terbangkan layanglayangku
dan basuhlah semua perih kusam
sebelum hujan memadamkan dendam
13.10.13
No comments:
Post a Comment