Jendela
sebuah kota terlempar dari jendela
saat kaukatupkan kedua belah mata
lalu pelanpelan ada genang
melumerkan yang semacam kenang
sejauh apa engkau memandang
hanya ranggas daun dan kerontang
kemarau ini sudah terlalu lama singgah
menguapkan segala yang merah darah
sebuah jendela yang akan selalu terbuka
: tersebab ingatan yang tak pernah jera
20.10.13
No comments:
Post a Comment