Hannibal
masih asyik mengutak-atik komputernya. Sudah seminggu ini dia meng-hack
website sebuah perusahaan operator telepon seluler terbesar di negara ini.
Sebagai hacker yang sudah cukup lama malang melintang di dunia bawah tanah,
pekerjaan ini sebenarnya bukanlah pekerjaan yang sulit. Tapi tidak tahu kenapa,
mungkin karena perusahaan itu sudah memperkerjakan seorang hacker untuk
memproteksi website mereka. Seperti yang Hannibal tahu, sekarang ini banyak
perusahaan-perusahaan besar yang menghire seorang hacker untuk menjaga
keamanan website juga data-data perusahaan mereka.
Beberapa
waktu yang lalu, ia sukses membobol website sebuah departemen pemerintah hanya
dalam waktu kurang dari 24 jam dan tidak terlacak. Setelah sukses mengacak-acak, ia lalu meninggalkan sebuah
tulisan berupa pesan moral yang ditujukan kepada penguasa negeri ini.
Biasanya
Hannibal meng-hack sebuah website hanya untuk bersenang-senang saja.
Tapi kali ini berbeda. Setelah berdiskusi dengan teman-temannya, ia bermaksud
untuk meminta uang tebusan dari perusahaan pemilik website yang berhasil ia
bobol datanya.
Setelah beberapa kali gagal mencoba, pada usahanya
yang ke 5 ini dia berhasil menyadap data dan rencana-rencana perusahaan itu
untuk 5 tahun ke depan. Data-data yang telah berhasil diperoleh tersebut
kemudian didownload lalu disimpan di emailnya dan di 2 buah CD.
CD pertama ia sembunyikan di dalam pigura foto
kekasihnya, Izabel. Sedangkan CD kedua, rencananya akan ia serahkan nanti
ketika deal transaksi dengan perusahaan tersebut sudah mencapai
kesepakatan. Ia berencana untuk minta tebusan sebesar 100 juta. Dan rencananya
pula CD ini nanti akan ia serahkan di depan Disc Tarra Plaza Simpang Lima besok
malam jam 9 tepat.
^^
Izabel dan Gazal duduk berdua di apartemen Izabel.
Dengan ditemani sebotol Jack Daniels dan alunan suara Frank Sinatra di latar
belakang. Pada mulanya mereka hanya membahas rencana-rencana yang akan mereka
lakukan. Juga rencana Hannibal untuk bertransaksi dengan sebuah perusahaan yang
telah berhasil ia bobol websitenya.
Sebenarnya Izabel tidak setuju dengan apa yang akan
dilakukan Hannibal. Ia khawatir akan terjadi apa-apa dengan kekasihnya itu,
karena ini adalah pertama kalinya Hannibal bermain sendiri. Biasanya setiap
kali transaksi, mereka selalu menggunakan kurir, jadi mereka tidak pernah
terlibat secara langsung. Sedangkan kali ini, Hannibal memilih melakukannya
seorang diri.
Tapi Gazal mendukung rencana Hannibal, karena uang
yang akan diperoleh jumlahnya cukup besar jika transaksi ini sukses. Perdebatan
antara Izabel dan Gazal pun berlangsung beberapa lama.
Entah siapa yang lebih dulu memulai. Mereka lalu
saling menatap, kemudian saling berciuman, kemudian saling meraba, kemudian
saling meremas. Kemudian tubuh mereka berdua menyatu. Menjadi satu. Seirama.
Senada. Kemudian mereka melakukan gerakan-gerakan berirama. Ritmis. Seperti
sepasang balerina yang sedang menari. Hingga akhirnya adegan diakhiri dengan teriakan kecil Izabel, ketika
orgasme menyentuhnya.
Izabel bergegas pergi. Ia teringat untuk menemani
Hannibal melakukan transaksi malam ini. Ia tak ingin membiarkan Hannibal
melewatkan kesempatan besar itu tanpa ada yang menemani. Ia takut terjadi
sesuatu dengan Hannibal.
Beberapa kali Izabel mencoba menghubungi ponsel
Hannibal, tapi tak satupun berhasil connect. Ia tahu, mungkin Hannibal sudah
mengganti nomornya. Seperti yang biasa mereka lakukan, setiap kali melakukan
transaksi mereka akan selalu menggunakan nomor baru. Ini semua mereka lakukan
dengan tujuan agar identitas mereka tetap tersembunyi dan sulit terlacak oleh
pihak-pihak lain.
^^
Lampu ini menyala begitu terang. Menyilaukan mata.
Aku tak tahu aku berada dimana. Yang aku lihat hanya ruangan serba putih dengan
lampu yang menyala menyilaukan mata. Dan ada selang infus di tanganku. Juga
tabung oksigen.
“Dimana aku?”.
“Kamu di Rumah Sakit”, jawab seorang perempuan,
yang ternyata adalah Izabel.
“Mana uangnya? Trus, kenapa aku bisa ada disini?”.
“Uang apa? Kamu kutemukan tergeletak pingsan di
sebuah gudang yang sudah tidak terpakai di Pelabuhan, semalam”.
“Tubuhmu penuh luka dan memar-memar”.
Perlahan-lahan aku teringat. Setelah bertemu dengan
orang dari perusahaan itu, kami lalu sepakat untuk bertransaksi di McD.
Kemudian kami memesan minuman. Setelah kelar, aku terus diajak pergi. Kami naik mobil. Ternyata di dalam mobil, sudah menunggu 2
orang lagi. Dan setelah itu, aku tidak ingat apa-apa lagi.
Izabel kemudian bercerita. Ia menyusulku ke Disc
Tarra, tapi tak menemuiku di sana. Setelah berkeliling mencari-cari, akhirnya ia
melihatku naik mobil bersama seseorang. Ia kemudian mengikuti mobil itu. Mobil
itu kemudian menuju ke daerah pelabuhan. Setelah menunggu beberapa lama, mobil
itu keluar dari pelabuhan. Izabel kemudian masuk dan mencariku. Ia menemukanku
di sebuah gudang, dalam keadaan pingsan dan tubuh penuh luka.
“CD itu pasti sudah dibawa mereka?”, tanyaku lagi.
“Mungkin. Aku tidak menemukan apa-apa lagi di
sana.”.
“Sial! But, that’s ok. CD itu hanya berisi separuh
saja dari semua data yang berhasil kuperoleh kemarin. Sisanya masih kusimpan”.
“Tapi, berjanjilah untuk lebih berhati-hati lagi”.
“Ya”.
^^
Surat kabar pagi ini dihebohkan dengan
berita tentang 3 orang pasien Rumah Sakit Jiwa kelas I di Semarang yang telah
melarikan diri. Ketiga orang pasien tersebut sering mengidentifikasikan diri
mereka sebagai Hannibal (seorang hacker dan ahli komputer), Izabel (seorang
model dan artis) dan Gazal (seorang anggota Dinas Rahasia).
Ketiganya adalah tersangka yang terlibat dalam
kasus penghinaan terhadap simbol-simbol negara dan dianggap membahayakan
keselamatan negara. Dalam kasus tersebut, ketiganya dinyatakan terbukti
bersalah dan secara meyakinkan telah melakukan kegiatan seperti yang telah
dituduhkan.
Tapi dalam sidang lanjutan yang berlangsung cukup
lama, sekitar 6 bulan, pengacara ketiga orang tersebut berhasil meyakinkan dan
membuktikan pada pengadilan bahwa ketiga orang tersebut "tidak layak
secara mental" untuk melakukan semua kegiatan yang dituduhkan. Kemudian
pengadilan mengambil keputusan, ketiganya dinyatakan "tidak waras"
dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa untuk menjalani perawatan serta pemulihan
mental sebelum kasus itu dilanjutkan kembali. Dan semuanya atas tanggungan
negara.[]
**dead!**
[2006]
No comments:
Post a Comment