Di halaman rumahmu kami tumbuh,
bersama
semak belukar yang menjalar di
sekujur
tubuh, dan menjadi tumpuan segala
Keinginan yang pernah datang, sewaktu
muda usia dan kesenangan tanpa
purapura,
lalu tibatiba saja semua itu lenyap
tanpa
Ada isyarat, seperti ketika mendung
datang
dan sekejap kemudian, deras hujan
meluluhkan
segala kenangan yang rapi tersimpan
Dalam almari kayu, yang ringkih
tersembunyi
di dalam kamar belakang rumahmu, dan
dengan segera membuatmu terlupakan
6.8.13
puisi yang bercerita
ReplyDeleteyup. salam kenal.
ReplyDeletetrims